Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Danau Toba Suatu Senja


Danau Toba Suatu Senja

danau toba,suatu senja di kutsikan

1. danau toba,suatu senja di kutsikan


Lake toba, twilight is kutsikan. Saya tidak tahu maksud pertanyaan Anda jadi saya terjemahkan saja ke B. Inggris


2. Konflik Danau toba suatu senja


seorang anak yang nakal kemudian ayahnya marah dan mengatakan bahwa ia anak ikan tiba tiba langsung terjadi peristiwa danau toba.

3. Konflik Danau toba suatu senja


Danau Toba Suatu Senja

Di senja hari, Danau Toba terlihat biru dan tenang, tanpa ombak. Di atas air danau, beberapa elang terbang dan siap memangsa ikan yang lengah. Di tengah danau, terlihat beberapa nelayan yang sedang memasang jala untuk diambil dikemudian hari. Di tepi danau, terlihat anak-anak dan wanita yang sedang mencuci dan mandi. Beberapa diantara mereka siap pulang dengan membawa ember berisi air di atas kepala. Di atas perahu kecil yang bisaa disebut solu, terlihat Todo yang terbahak riang sehingga membuat solunya sedikit oleng. Umpannya dimakan ikan lagi dan ia berharap bukan ikan mujair lagi, karena Opungnya pernah berkata bahwa di danau itu terdapat ikan mas, ikan gabus, dan lele. Saat ikan mulai muncul ke permukaan air, Todo merasa kecewa karena ia pikir ikan yang ia dapat ikan mujair lagi. Tetapi setelah ikan sampai ke permukaan air, Todo melihat ikan yang ia dapat berwarna hitam sebelah seperti sudah dibakar, tetapi disisi lain masih mentah. Dibawanya pulang ikan ajaib itu dan meletakkannya di baskom yang telah diisi air oleh Opungnya. Sebelumnya ikan sudah setengah pingsan. Begitu di dalam air, ikan mengapung dan akhirnya bergerak lincah. Ikan yang ditemukan Todo itu dianggap bukan ikan bisaa oleh Opung. Opung mengatakan bahwa ikan tersebut milik penunggu danau. Opung menyuruh Todo mengembalikan ikan itu, tetapi Todo membantah. Opung tetap memaksa. Akhirnya Todo dan Opung pergi ke tengah danau, tempat Todo menemukan ikan itu, lalu mengembalikannya. Setelah ikan itu ditaruh di air, ikan itu langsung berenang ke bawah. Kemudian Opung menaruh beberapa lembar sirih, sambil memohon ampun pada penunggu danau. Setelah itu, Opung melarang Todo memancing lagi. Todo kesal sekali. Beberapa hari kemudian Todo tetap memancing ke danau. Awalnya Todo memancing di pinggir danau, tetapi lama tidak mendapatkan ikan, Todo semakin ke tengah. Todo sama sekali tidak merasa khawatir, karena ia pandai berenang. Lagi pula kalau dekat daratan, pasti bisa ketahuan Opung. Todo merasa tarikan pada pancingnya, Todo berpikir bahwa itu ikan segar. Solu Todo sedikit oleng. Tiba-tiba angin bertiup kencang, ombak besar bergulung-gulung mendekati solunya. Langit berubah menjadi hitam dan petir menyambar. Ombak menerjang, dan Todo tersentak lalu terlempar ke air. Todo berudaha berenang, tetapi ada yang menariknya ke bawah. Akhirnya, Todo samapi di pulau yang asing. Todo duduk di atas batu besar. Di tempat itu sangat sunyi, tetapi indah. Dari belakang, Patar menepuk pundaknya, dan mereka berbincang-bincang. Ternyata, Patar juga mengenal Opung. Tiba-tiba air menjadi ganas, ombak bergulung-gulung, angin putar bertiup kencang, bergerak mendekati tempat mereka duduk. Patar mengatakan kepada Todo, bahwa dia harus masuk ke pusaran air tersebut. Tetapi Todo tidak mau masuk ke pusaran air. Patar memberikan sebuah kalung kepada Todo dan memberi pesan mengenai kabarnya untuk disampaikan kepada Opung. Setelah itu, Patar mendorong Todo hingga masuk ke pusaran air. Tidak lama kemudian, kepala Todo menyembul ke permukaan danau. Akhirnya, Todo dan Kania pulang ke Medan. Di perjalanan, saat Kania sudah tidur, Todo mengingat kejadian yang lalu. Ternyata, Patar adalah anak sulung Opung. Kalung pemberian Patar tersebut menjadi perantara, untuk mengabarkan pada Opung, bahwa dia baik-baik saja. Opung menyimpan kesedihan yang dalam. Beberapa puluh tahun yang lalu, Patar sering menjala ikan, hingga ia mendapatkan ikan yang sama seperti yang diperoleh Todo. Saat ikan tersebut dibawa pulang, Opung menyuruhnya untuk mengembalikan ke danau karena ikan itu milik penunggu danau. Namun Patar membantah. Saat Patar menjala ikan ke danau lagi, Patar tidak pernah kembali ke daratan. Sesepuh desa bilang, Patar diambil penunggu danau karena telah lancang mengambil ikan miliknya. Dia yakin, bahwa yang terjadi padanya, bukan suatu kecelakaan. Sewaktu di sana, Todo hanya merasa suatu senja. Tetapi, ternyata lebih seminggudia dinyatakan dilang di danau Toba.

4. Ringkasan cerpen danau toba,suatu senja


Asal Mula Terbentuknya Danau Toba

Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda sebatang kara disebuat pulau. Pemuda itu bernama Toba. Ia sangat rajin, ia adalah seorang patani. Tanah yang kering berhasil disulapnya menjadi sawah padi yang subur oleh karennya ia tak pernah kekurangan. Toba hidup sebatang kara, ia melakukan semuanya sendiri, dan ia suka kali memancing. Pada suatu hari, Toba pergi memancing di sungai dekat rumahnya. Toba berdoa kepada Tuhan agar kali ini ia mendapat ikan yang banyak untuk dimasak.

Pergilah Toba ke sungai dengan alat pemancingnya. Hampir seharian namun Toba belum juga mendapatkan seekor ikan pun. Hari mulai petang, Toba pun akhirnya putus asa. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Namun ketika ia sedang bergegas, pancingnya bergerak-gerak, sehingga ia menarik kailnya itu. Sepertinya Toba mendapat ikan yang amat besar, Toba hampir saja hanyut gerakan yang tersangkut di kailnya itu. Walhasil benar saja, Toba mendapatkan ikan yang sangat besar. Ikan itu sangat besar tidak seperti ikan biasanya, dan sisiknya pun berkilauan, sangat cantik. Toba pulang dengan perasaan yang gembira, ia membawa ikan yang berhasil ditangkap untuk disantap.

Sesampainya di rumah Toba hendak memasak ikan itu, ia menghidupkan air dan mengambil air untuk merebus ikan tersebut. Namun, ketika hendak memasukkan ikan tersebut, Toba berubah pikiran setelah melihat ikan tersebut. Toba mengurungkan niatnya untuk memasak ikan tersebut. Kemilauan sisik ikan tersebut yang membuat Toba berubah pikiran. “Ikan ini begitu cantik bagaimana aku tega memakannya”, gumam Toba. Ia pun akhirnya membuat wadah yang besar untuk ikan tersebut. Toba merawatnya dan memberi ikan tersebut makan.

Seperti biasanya, Toba pergi ke ladang untuk bertani setiap pagi. Sepulang dari ladang, ia hendak memasak untuk makan hari itu. Naun, alangkah terkejutnya ketika ia melihat beraneka macam makanan telah tersaji di meja makannya. Ia hearn, siapakah yang telah mengirimkan makanan ini. Rasa penasarannya digusur dengan rasa laparnya, ia memutuskan untuk makan terlebih dahulu setelah itu memikirkan hal tersbut. Kejadian yang sama terulang kembali esok hari, ketika ia hendak masak tapi makanan sudah tersaji di mejanya. Hingga kali ini ia tidak dapat menghilangkan rasa penasarannya itu. Dan akhirnya Toba memikirkan suatu siasat untuk dapat mengetahui siapakah yang mengirimkan makanan untuknya.

Esok harinya, agar berjalan sesuai rencana, Toba pura-pura pergi ke ladang, namun ia sebenarnya bersembunnyi di balik pohon dekat rumahnya. Hampir seharian ia menunggu, naun tak kunjung satupun orang terlihat mendatangi rumahnya. Hingga akhirnya menjelang sore hari, ia melihat asap yang datang dari rumahnya. Toba merasa penasaran, karena diumahnya tak ada seorang pun. Toba merasa penasaran dan khawatir, oleh karenanya Toba memutuskan untuk kembali ke rumah dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.

5. Inti cerpen danau toba, suatu senja


waktu senja danau toba terlihat biru dan tenang,tampa ombak

6. tokoh dan penokohan cerpen danau toba suatu senja


cerpen adalah cerita pendek merupakan cerita rekaan atau fiksi. walaupun bukan cerita sebenarnya, tetapi logis (masuk akal) dalam kehidupan sebenarnya

7. Apa tema dari cerpen danau Toba suatu senja?


pemandangan yang indah dan pemandangan matahari terbenam


8. amanat dari cerpen danau toba suatu senja adalah


cerita danau toba kan?
amanatnya:Kita ga bleh melanggar janji yg sdh kta ucapkan tidak melanggar janji yang kita ucapkan

9. Apa unsur intrinsik pada cerpen danau toba suatu senja


tema, alur, sudut pandang, amanat, latar, penokohan.

10. Apa tema cerpen Danau Toba,Senja hari?


cari tema nya
gue saranin cari di google

11. temukanlah hal hal menarik Dari cerpen danau toba suatu senja


mengajarkan kita tentang kesabaran dan akhlak mulia

12. plot dari cerpen danau toba suatu senja


plot mundur maaf ya kalau salah maklum baru kls 7
      


13. karakter tokoh dalam cerita danau toba suatu senja


toba : keras kepala
samosir : mudah mengeluh, manja
istri pak toba : sabar, lemah lembutTodo, Opung, Kania, dan Patar

14. ringkasan dari kisah danau toba suatu senja


Di senja hari, Danau Toba terlihat biru dan tenang, tanpa ombak. Di atas air danau, beberapa elang terbang dan siap memangsa ikan yang lengah. Di tengah danau, terlihat beberapa nelayan yang sedang memasang jala untuk diambil dikemudian hari. Di tepi danau, terlihat anak-anak dan wanita yang sedang mencuci dan mandi. Beberapa diantara mereka siap pulang dengan membawa ember berisi air di atas kepala. Di atas perahu kecil yang bisaa disebut solu, terlihat Todo yang terbahak riang sehingga membuat solunya sedikit oleng. Umpannya dimakan ikan lagi dan ia berharap bukan ikan mujair lagi, karena Opungnya pernah berkata bahwa di danau itu terdapat ikan mas, ikan gabus, dan lele. Saat ikan mulai muncul ke permukaan air, Todo merasa kecewa karena ia pikir ikan yang ia dapat ikan mujair lagi. Tetapi setelah ikan sampai ke permukaan air, Todo melihat ikan yang ia dapat berwarna hitam sebelah seperti sudah dibakar, tetapi disisi lain masih mentah. Dibawanya pulang ikan ajaib itu dan meletakkannya di baskom yang telah diisi air oleh Opungnya. Sebelumnya ikan sudah setengah pingsan. Begitu di dalam air, ikan mengapung dan akhirnya bergerak lincah. Ikan yang ditemukan Todo itu dianggap bukan ikan bisaa oleh Opung. Opung mengatakan bahwa ikan tersebut milik penunggu danau. Opung menyuruh Todo mengembalikan ikan itu, tetapi Todo membantah. Opung tetap memaksa. Akhirnya Todo dan Opung pergi ke tengah danau, tempat Todo menemukan ikan itu, lalu mengembalikannya. Setelah ikan itu ditaruh di air, ikan itu langsung berenang ke bawah. Kemudian Opung menaruh beberapa lembar sirih, sambil memohon ampun pada penunggu danau. Setelah itu, Opung melarang Todo memancing lagi. Todo kesal sekali. Beberapa hari kemudian Todo tetap memancing ke danau. Awalnya Todo memancing di pinggir danau, tetapi lama tidak mendapatkan ikan, Todo semakin ke tengah. Todo sama sekali tidak merasa khawatir, karena ia pandai berenang. Lagi pula kalau dekat daratan, pasti bisa ketahuan Opung. Todo merasa tarikan pada pancingnya, Todo berpikir bahwa itu ikan segar. Solu Todo sedikit oleng. Tiba-tiba angin bertiup kencang, ombak besar bergulung-gulung mendekati solunya. Langit berubah menjadi hitam dan petir menyambar. Ombak menerjang, dan Todo tersentak lalu terlempar ke air. Todo berudaha berenang, tetapi ada yang menariknya ke bawah. Akhirnya, Todo samapi di pulau yang asing. Todo duduk di atas batu besar. Di tempat itu sangat sunyi, tetapi indah. Dari belakang, Patar menepuk pundaknya, dan mereka berbincang-bincang. Ternyata, Patar juga mengenal Opung. Tiba-tiba air menjadi ganas, ombak bergulung-gulung, angin putar bertiup kencang, bergerak mendekati tempat mereka duduk. Patar mengatakan kepada Todo, bahwa dia harus masuk ke pusaran air tersebut. Tetapi Todo tidak mau masuk ke pusaran air. Patar memberikan sebuah kalung kepada Todo dan memberi pesan mengenai kabarnya untuk disampaikan kepada Opung. Setelah itu, Patar mendorong Todo hingga masuk ke pusaran air. Tidak lama kemudian, kepala Todo menyembul ke permukaan danau. Akhirnya, Todo dan Kania pulang ke Medan. Di perjalanan, saat Kania sudah tidur, Todo mengingat kejadian yang lalu. Ternyata, Patar adalah anak sulung Opung. Kalung pemberian Patar tersebut menjadi perantara, untuk mengabarkan pada Opung, bahwa dia baik-baik saja. Opung menyimpan kesedihan yang dalam. Beberapa puluh tahun yang lalu, Patar sering menjala ikan, hingga ia mendapatkan ikan yang sama seperti yang diperoleh Todo. Saat ikan tersebut dibawa pulang, Opung menyuruhnya untuk mengembalikan ke danau karena ikan itu milik penunggu danau. Namun Patar membantah. Saat Patar menjala ikan ke danau lagi, Patar tidak pernah kembali ke daratan. Sesepuh desa bilang, Patar diambil penunggu danau karena telah lancang mengambil ikan miliknya. Dia yakin, bahwa yang terjadi padanya, bukan suatu kecelakaan. Sewaktu di sana, Todo hanya merasa suatu senja. Tetapi, ternyata lebih seminggudia dinyatakan dilang di danau Toba.


15. karakter tokoh dalam cerita danau toba suatu senja


pak toba ...
samosir..
ikan yg menjadi istri pak toba

maaf klau salah

Video Terkait


Posting Komentar untuk "Danau Toba Suatu Senja"